Mitos atau Fakta? Ngiler Saat Tidur Pertanda Tidur Lelap Menurut Dokter
Pernahkah Anda terbangun dengan bantal basah karena air liur? Beberapa orang percaya bahwa ngiler saat tidur adalah pertanda tidur yang nyenyak dan lelap. Namun, benarkah demikian menurut pandangan medis? Mari kita telaah lebih lanjut mengenai mitos atau fakta ngiler saat tidur. Anggapan ini seringkali membuat orang merasa puas dengan kualitas tidurnya hanya karena mendapati bekas air liur di bantal.
Secara medis, produksi air liur adalah proses alami yang terus berlangsung, bahkan saat kita tidur. Fungsi utama air liur adalah membasahi mulut, membantu pencernaan, dan melindungi gigi dari bakteri. Saat terjaga, kita secara otomatis menelan air liur yang diproduksi. Namun, ketika tidur, mekanisme menelan ini bisa menjadi kurang aktif, terutama saat otot-otot tubuh menjadi rileks.
Lalu, apakah ngiler menandakan tidur lelap? Faktanya, ngiler lebih berkaitan dengan posisi tidur dan relaksasi otot-otot wajah dan tenggorokan. Tidur dengan posisi menyamping atau tengkurap memudahkan air liur untuk keluar dari mulut karena gravitasi. Selain itu, saat tidur lelap, otot-otot termasuk otot yang mengontrol bibir dan menelan menjadi lebih rileks, sehingga air liur lebih mudah menetes. Kondisi ini tidak selalu berkorelasi dengan kualitas istirahat yang optimal.
Pendapat dokter mengenai ngiler saat tidur cenderung melihatnya sebagai fenomena fisiologis biasa. Namun, perlu diwaspadai jika ngacah terjadi secara berlebihan dan disertai gejala lain seperti kesulitan bernapas saat tidur, sering terbangun, atau rasa tidak nyaman di mulut dan tenggorokan. Kondisi-kondisi tertentu seperti alergi, infeksi sinus, atau gangguan saraf juga dapat memicu produksi air liur berlebih atau kesulitan menelan.
Kesimpulan: Meskipun ngacah bisa terjadi saat tidur lelap karena relaksasi otot, bukan berarti setiap orang yang ngacah pasti tidur sangat nyenyak. Ngacah lebih dipengaruhi oleh posisi tidur dan relaksasi otot. Jika Anda mengalami ngiler berlebihan yang mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya. Jadi, anggapan bahwa ngiler pasti pertanda tidur lelap lebih tepat disebut sebagai mitos, bukan fakta medis yang mutlak. Kualitas tidur yang baik diukur dari banyak faktor, bukan hanya ada atau tidaknya air liur.