Kejadian unik sekaligus menggelikan terjadi di sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada hari Selasa, 6 Mei 2025. Seorang siswa kelas V berinisial AR (11 tahun) terjebak borgol saat sedang praktik kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR). Akibatnya, petugas pemadam kebakaran (Damkar) dari Sektor Kebayoran Lama harus turun tangan untuk membantu melepaskan terjebak borgol tersebut.
Peristiwa terjebak borgol ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB di ruang serbaguna sekolah. Menurut keterangan dari salah satu guru pembimbing PMR, Ibu Siti Aminah (35 tahun), AR bersama beberapa siswa lainnya sedang mempelajari materi tentang pertolongan pertama, termasuk penggunaan alat-alat sederhana seperti borgol mainan yang biasa digunakan dalam simulasi. Namun, entah bagaimana mekanismenya, borgol tersebut justru mengunci pergelangan tangan AR dan tidak bisa dibuka kembali.
“Awalnya mereka hanya praktik biasa di bawah pengawasan kami. Tapi tiba-tiba AR panik karena borgol di tangannya tidak bisa dibuka. Kami sudah mencoba berbagai cara, tapi tetap tidak berhasil,” jelas Ibu Siti Aminah di lokasi kejadian. Karena khawatir dan tidak ingin melukai tangan siswa tersebut, pihak sekolah akhirnya menghubungi petugas Damkar Sektor Kebayoran Lama untuk meminta bantuan melepaskan terjebak borgol.
Mendapatkan laporan tersebut, Regu Penyelamat dari Damkar Sektor Kebayoran Lama yang dipimpin oleh Komandan Regu, Bapak Doni Setiawan (40 tahun), segera menuju lokasi sekolah dengan membawa peralatan khusus. Setelah melakukan observasi singkat, petugas Damkar dengan hati-hati menggunakan alat pemotong kecil untuk membuka borgol yang menjerat pergelangan tangan AR. Proses evakuasi berlangsung sekitar 15 menit dan berjalan lancar tanpa menimbulkan luka pada siswa tersebut.
Setelah berhasil dibebaskan dari terjebak borgol, AR tampak lega dan berjanji akan lebih berhati-hati saat menggunakan alat-alat praktik. Pihak sekolah mengucapkan terima kasih kepada petugas Damkar atas respons cepat dan profesional dalam membantu mengatasi kejadian ini. Kepala Sekolah SDN tersebut, Bapak Bambang Susilo, S.Pd. (52 tahun), mengimbau kepada seluruh siswa untuk selalu mengikuti arahan guru saat melakukan kegiatan praktik dan tidak bermain-main dengan peralatan yang berpotensi membahayakan. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi siswa dan pihak sekolah tentang pentingnya kehati-hatian dalam setiap kegiatan.